Google Chrome vs. Firefox Quantum, Mana Browser yang Terbaik?
Browser Google Chrome vs. Firefox Quantum — Mozilla sepertinya tidak mau mengalah begitu saja kepada Google dari segi browser, ini dibuktikan dengan semakin ketatnya persaingan antara dua browser terkenal milik kedua perusahaan ini. Firefox merupakan aplikasi browser yang sudah cukup lama menemani keseharian kita dalam berinternet, aplikasi ini pertama kali diluncurkan pada tahun 2004 lalu dengan nama versi 1.0. Firefox kemudian dikembangkan menjadi Firefox Quantum pada tahun 2017 (nama versi 57) dengan membawa beberapa perubahan yang signifikan dari segi tampilan dan performa.
Nama Quantum sendiri sebenarnya bukanlah hal yang baru, karena project ini sudah lama dikembangkan oleh Mozilla. Firefox Quantum ini digadang-gadang akan menyaingi performa dari Google Chrome dengan berbagai peningkatannya, tampilan baru dari Firefox ini sendiri mereka beri nama Photon, yang merupakan gabungan perubahan peningkatan dari segi tampilan yang lebih modern dan kinerja yang jauh lebih cepat.
Nah, setelah update besar-besaran dari Firefox, tentunya performanya akan jauh lebih baik dari versi terdahulunya, dan lagi browser ini dikatakan dapat menyaingi Google Chrome yang merupakan brand browser milik Google yang juga terkenal dengan tampilan dan kinerjanya yang baik.
Jika kamu tidak percaya, kamu bisa melakukan pengetesan langsung untuk melihat berapa memori yang digunakan oleh Google Chrome dengan membuka aplikasi Task Manager bawaan Windows, caranya adalah dengan menekan kombinasi tombol Ctrl + Shift + Esc atau klik kanan pada area kosong di taskbar kemudian pilih Task Manager. Di task manager ini kamu akan melihat betapa borosnya browser Chrome.
Karena tidak adanya Task Manager khusus atau sejenisnya di Mozilla Firefox, kamu tidak dapat mengetahui jumlah persis penggunaan sumber daya (RAM dan Processor) yang digunakan oleh ekstensi yang berbeda dan elemen lain dari browser Firefox. Metode terbaik untuk menemukan total konsumsi RAM, Disk usage, dll. Adalah dengan menambahkan nilai-nilai dari variabel-variabel ini beberapa kali seperti tiga kali atau lima kali. Kemudian gunakan nilai rata-rata untuk perbandingan.
Jadi kesimpulannya, Google Chrome menggunakan lebih banyak sumber daya jika dibandingkan dengan Firefox Quantum, ini membuat Firefox menjadi lebih ringan jika dibandingkan dengan Chrome. Jika kamu menggunakan browser Chrome di perangkat dengan spesifikasi yang tidak terlalu tinggi, mungkin kamu akan mengalami masalah seperti not responding atau freeze di Google Chrome.
Dengan kata lain, kamu harus benar-benar menguasai menu yang ada di Google Chrome untuk dapat menggunakannya secara maksimal, karena tidak ada cara untuk melakukan custom tampilan pada Chrome.
Sedangkan Firefox Quantum sendiri memuat sebagian besar fiturnya di layar utama sehingga kamu akan lebih dimudahkan ketika menggunakan browser ini, selain itu, Firefox juga memiliki menu dengan bentuk tiga bilah garis yang memuat berbagai fitur tambahan seperti Incognito, Library dan Add-ins. Firefox Quantum juga sudah memberikan fitur Customize yang memungkinkan kamu untuk mengatur, menambah, menghapus, dan mereset komponen layar peramban Firefox sehingga dapat membuat kamu lebih nyaman ketika menggunakannya.
Beberapa ekstensi hanya dibuat untuk Chrome (contoh VIDIQ untuk YouTuber), jadi ada keunggulan untuk Chrome dibandingkan Firefox ketika kita berbicara soal ekstensi. Tapi itu tidak berarti bahwa Firefox tidak memiliki ekstensi. Firefox juga memiliki ekstensinya sendiri, tetapi dalam beberapa kasus, beberapa perusahaan membatasi ekstensi mereka untuk Chrome saja, sehingga lebih banyak orang yang akan menggunakan browser dari Google tersebut.
Selain itu, Google tidak ingin penggunanya meninggalkan Chrome, jadi mereka menyediakan banyak fitur di dalam browser milik mereka, meskipun interfacenya agak rumit. Misalnya, opsi Cast ... tersedia di menu Chrome sementara untuk Firefox, kamu harus menggunakan ekstensi khusus. Dengan demikian, keduanya unik dengan caranya sendiri.
Ada sedikit perbedaan antara konsumsi dan kecepatan sumber daya saat membandingkan Google Chrome dengan Mozilla Firefox di Windows 10. Firefox Quantum sendiri bisa dibilang lebih baik, karena penggunaan memorinya yang 30% lebih hemat dibandingkan Chrome.
Nah, mungkin cukup itu saja yang bisa Wandi tulis kali ini mengenai perbedaan serta perbandingan Google Chrome dan Firefox Quantum. Semoga informasi diatas bermanfaat untuk kamu, terimakasih sudah membaca.
Nama Quantum sendiri sebenarnya bukanlah hal yang baru, karena project ini sudah lama dikembangkan oleh Mozilla. Firefox Quantum ini digadang-gadang akan menyaingi performa dari Google Chrome dengan berbagai peningkatannya, tampilan baru dari Firefox ini sendiri mereka beri nama Photon, yang merupakan gabungan perubahan peningkatan dari segi tampilan yang lebih modern dan kinerja yang jauh lebih cepat.
Nah, setelah update besar-besaran dari Firefox, tentunya performanya akan jauh lebih baik dari versi terdahulunya, dan lagi browser ini dikatakan dapat menyaingi Google Chrome yang merupakan brand browser milik Google yang juga terkenal dengan tampilan dan kinerjanya yang baik.
Google Chrome vs. Mozilla Firefox Quantum
Pada artikel WandiWeb kali ini, Wandi akan coba membandingkan kedua browser ini dengan melihat tiga aspek yaitu dari segi performa, tampilan, dan fitur-fiturnya.Penggunaan Resource pada Firefox dan Chrome
Sejauh ini, berdasarkan data dan hasil pengamatan, browser Chrome merupakan aplikasi browser yang paling boros resource terutama di bagian RAM, karena browser ini akan memakan sangat banyak kapasitas ruang penyimpanan dan juga memori serta kinerja processor. Walaupun Google Chrome memiliki kinerja yang sangat cepat, namun browser ini juga akan menjadi semakin berat seiring dengan lamanya durasi kita menggunakannya, dan juga semakin banyak tab yang kamu buka di browser ini maka semakin banyak pula memori yang akan digunakannya.Jika kamu tidak percaya, kamu bisa melakukan pengetesan langsung untuk melihat berapa memori yang digunakan oleh Google Chrome dengan membuka aplikasi Task Manager bawaan Windows, caranya adalah dengan menekan kombinasi tombol Ctrl + Shift + Esc atau klik kanan pada area kosong di taskbar kemudian pilih Task Manager. Di task manager ini kamu akan melihat betapa borosnya browser Chrome.
Google Chrome juga sebenarnya memiliki task managernya sendiri, kamu bisa mendapatkan informasi yang tepat dengan menggunakan Chrome Task Manager. Task Manager Chrome dapat kamu buka dengan mengklik bagian Menu (Tiga titik vertikal) -> More tools -> Task Manager. Google Chrome Task Manager menunjukkan bagaimana setiap tab dan ekstensi menggunakan memori dan prosesor.
Karena tidak adanya Task Manager khusus atau sejenisnya di Mozilla Firefox, kamu tidak dapat mengetahui jumlah persis penggunaan sumber daya (RAM dan Processor) yang digunakan oleh ekstensi yang berbeda dan elemen lain dari browser Firefox. Metode terbaik untuk menemukan total konsumsi RAM, Disk usage, dll. Adalah dengan menambahkan nilai-nilai dari variabel-variabel ini beberapa kali seperti tiga kali atau lima kali. Kemudian gunakan nilai rata-rata untuk perbandingan.
Jadi kesimpulannya, Google Chrome menggunakan lebih banyak sumber daya jika dibandingkan dengan Firefox Quantum, ini membuat Firefox menjadi lebih ringan jika dibandingkan dengan Chrome. Jika kamu menggunakan browser Chrome di perangkat dengan spesifikasi yang tidak terlalu tinggi, mungkin kamu akan mengalami masalah seperti not responding atau freeze di Google Chrome.
User Interface
Mozilla telah melalui perjalanan panjang dalam mendesain ulang interface atau tampilannya, ini membuat orang yang menggunakan Firefox Quantum pertama kali akan mengalami kesulitan seperti menemukan bookmark dll. karena letaknya yang jauh berbeda dari versi sebelumnya. Google Chrome juga telah banyak berubah dalam beberapa tahun terakhir, namun masih memiliki beberapa kekurangan, contohnya saja pada bagian navigasinya. Google Chrome memiliki tiga titik vertikal di pojok kanan atas untuk membuka menu yang memungkinkan pengguna mengakses opsi dan tindakan lain seperti casting tab Chrome ke TV atau perangkat lain. Masih dibagian yang sama, disini juga terdapat opsi dengan label 'More tool's yang memuat beberapa fitur lainnya.Dengan kata lain, kamu harus benar-benar menguasai menu yang ada di Google Chrome untuk dapat menggunakannya secara maksimal, karena tidak ada cara untuk melakukan custom tampilan pada Chrome.
Sedangkan Firefox Quantum sendiri memuat sebagian besar fiturnya di layar utama sehingga kamu akan lebih dimudahkan ketika menggunakan browser ini, selain itu, Firefox juga memiliki menu dengan bentuk tiga bilah garis yang memuat berbagai fitur tambahan seperti Incognito, Library dan Add-ins. Firefox Quantum juga sudah memberikan fitur Customize yang memungkinkan kamu untuk mengatur, menambah, menghapus, dan mereset komponen layar peramban Firefox sehingga dapat membuat kamu lebih nyaman ketika menggunakannya.
Kesimpulan
Sebagai kesimpulan, browser Google Chrome dan Mozilla Firefox merupakan dua browser yang memiliki kinerja yang sama baiknya. Untuk kamu yang sudah menggunakan kedua browser ini, kamu mungkin tidak akan mengalami perbedaan performa yang begitu signifikan dari keduanya.Beberapa ekstensi hanya dibuat untuk Chrome (contoh VIDIQ untuk YouTuber), jadi ada keunggulan untuk Chrome dibandingkan Firefox ketika kita berbicara soal ekstensi. Tapi itu tidak berarti bahwa Firefox tidak memiliki ekstensi. Firefox juga memiliki ekstensinya sendiri, tetapi dalam beberapa kasus, beberapa perusahaan membatasi ekstensi mereka untuk Chrome saja, sehingga lebih banyak orang yang akan menggunakan browser dari Google tersebut.
Selain itu, Google tidak ingin penggunanya meninggalkan Chrome, jadi mereka menyediakan banyak fitur di dalam browser milik mereka, meskipun interfacenya agak rumit. Misalnya, opsi Cast ... tersedia di menu Chrome sementara untuk Firefox, kamu harus menggunakan ekstensi khusus. Dengan demikian, keduanya unik dengan caranya sendiri.
Ada sedikit perbedaan antara konsumsi dan kecepatan sumber daya saat membandingkan Google Chrome dengan Mozilla Firefox di Windows 10. Firefox Quantum sendiri bisa dibilang lebih baik, karena penggunaan memorinya yang 30% lebih hemat dibandingkan Chrome.
Nah, mungkin cukup itu saja yang bisa Wandi tulis kali ini mengenai perbedaan serta perbandingan Google Chrome dan Firefox Quantum. Semoga informasi diatas bermanfaat untuk kamu, terimakasih sudah membaca.
Belum ada Komentar untuk "Google Chrome vs. Firefox Quantum, Mana Browser yang Terbaik?"
Posting Komentar