Tips Memilih Processor Terbaik Untuk Merakit PC Gaming
Tips Cara Memilih Processor Terbaik Untuk Merakit PC Gaming -- Processor atau CPU merupakan komponen yang sangat vital bagi sebuah komputer, karena tanpa CPU, sebuah komputer tidak akan dapat berjalan sama sekali. Jika kamu seorang gamer, sudah pasti kamu menginginkan spesifikasi processor yang terbaik bukan? Maka dari itu banyak hal yang harus kamu perhatikan sebelum membeli sebuah chip processor. Pada artikel kali ini, THE 330K akan membahas secara detail mengenai hal apa saja yang harus kamu perhatikan dalam memilih processor yang cocok untuk keperluan komputer/pc gaming. Berikut penjelasannya:
Hal apa saja yang harus diperhatikan sebelum membeli processor?
Seberapa Baik Teknologi Yang Digunakan
Teknologi yang tertanam dalam sebuah processor merupakan hal yang sangat berpengaruh terhadap performanya, semakin canggih teknologi yang digunakan maka sebaik baik pula performanya. Contohnya, Processor Intel dengan teknologi terbaru adalah Intel Haswell generasi ke-4 yang memiliki seri 4000, sedangkan AMD Vishera FX. Intel generasi sebelumnya adalah Sandy Bridge dan Ivy Bridge. Generasi ke-4 Intel memiliki keunggulan pada graphic, cache memory lebih besar, mendukung high speed memory frequency dan lebih hemat daya.
Core Speed
Kecepatan inti (core speed) pada processor bermacam-macam, contohnya 3,4 Ghz, semakin besar core speed sebuah processor maka akan semakin bagus pula kinerjanya. Jika sebuah processor memiliki 4 core dengan kecepata 3,4 Ghz, maka bisa dikalikan menjadi (4 x 3,4) Ghz, artinya, kecepatan maksimum processor tersbut adalah 13,6 Ghz. Tapi hal ini hanya dapat berlaku jika menjalankan sistem multicore. Jika program yang kamu jalankan hanya menggunakan fitur single Core, maka hanya satu Inti Core yang digunakan.
Core
Inti pada processor atau lebih di kenal dengan Core (Dual core artinya processor memiliki dua buah inti). Jika kamu pengguna Chipset LGA 775 saya sarankan untuk menggunakan Processor dengan teknologi tertinggi pada socket ini yaitu Core 2 Quad yang memiliki 4 Core. Untuk LGA 1150 keatas Gunakanlah Core i3 ke atas. Dan jika kamu pengguna AMD AM3 sebaiknya pilih procie Vishera FX atau yang paling murah yaitu Phenom Black juga bisa. Untuk melihat kecepatan procie lihatlah berapakah Logica Corenya.
Contoh: Core i3 Dual Core, Core i5 Quad Core dan Core i7 Quad core ada juga yang 6 core. Procesor AMD Phenom Black X4 Quad Core, Vishera FX Quad Core, 6 core sampai 8 Core. Processor Intel terbaru saat ini sudah memiliki 8 buah core dan 12 thread.
Cache
Cache memory adalah sebuah memori berukuran kecil berkecepatan tinggi yang berfungsi untuk menyimpan sementara instruksi dan/atau data (informasi) yang diperlukan oleh processor. Boleh dikatakan bahwa cache memory ini adalah memory internal processor. Cache memory ini berbasis SRAM yang secara fisik berukuran kecil dan kapasitas tampung datanya juga kecil atau sedikit. Pada saat ini, cache memory ada 3 jenis, yaitu L1 cache, L2 cache, dan L3 cache.
L1 cache terintegrasi dengan chip processor, artinya letak L1 cache sudah menyatu dengan chip processor (berada di dalam keping processor). Sedangkan letak L2 cache, ada yang menyatu dengan chip processor, ada pula yang terletak di luar chip processor, yaitu di motherboard dekat dengan posisi dudukan processor. Pada era processor intel 80486 atau sebelumnya, letak L2 cache kebanyakan berada di luar chip processor. Chip cache terpisah dari prosesor, berdiri mandiri dekat chip prosesor. Sejak era prosesor Intel Pentium, letak L2 cache ini sudah terintegrasi dengan chip prosesor (menyatu dengan keping prosesor). Posisi L2 cache selalu terletak antara L1 cache dengan memori utama (RAM). Sedangkan L3 cache belum diimplementasikan secara umum pada semua jenis prosesor. Hanya prosesor-prosesor tertentu yang memiliki L3 cache.
Transfer data dari L1 cache ke processor terjadi paling cepat dibandingkan L2 cache maupun L3 cache (bila ada). Kecepatannya mendekati kecepatan register. L1 cache ini dikunci pada kecepatan yang sama pada processor. Secara fisik L1 cache tidak bisa dilihat dengan mata telanjang. L1 cache adalah lokasi pertama yang diakses oleh processor ketika mencari pasokan data. Kapasitas simpan datanya paling kecil, antara puluhan hingga ribuan byte tergantung jenis processor. Pada beberapa jenis processor pentium kapasitasnya 16 KB yang terbagi menjadi dua bagian, yaitu 8 KB untuk menyimpan instruksi, dan 8 KB untuk menyimpan data.
Transfer data tercepat kedua setelah L1 cache adalah L2 cache. processor dapat mengambil data dari cache L2 yang terintegrasi (on-chip) lebih cepat dari pada cache L2 yang tidak terintegrasi. Kapasitas simpan datanya lebih besar dibandingkan L1 cache, antara ratusan ribu byte hingga jutaan byte, ada yang 128 KB, 256 KB, 512 KB, 1 MB, 2 MB, bahkan 8 MB, tergantung jenis processornya. Kapasitas simpan data untuk L3 cache lebih besar lagi, bisa ratusan juta byte (ratusan mega byte). Di setiap merk procie pasti di cantumkan cache antara 1Mb sampai 8Mb, semakin besar semakin bagus. Untuk teknologi terbaru Intel Haswell-E processor sudah memiliki 20 Mb L3 Cache pintar.
Perhatikan Tipe Motherboard-mu
Hal ini tentu saja juga harus kamu perhatikan, apakah socket mobo yang kamu gunakan support dengan processor yang akan kamu beli. Misalnya kamu akan membeli processor dengan socket AMD AM3 maka kamu harus menggunakan mainboard yang memiliki socket AM3 juga. Jika kamu memasangkan dengan motherboad dengan socket FM2, tentu saja processor tidak akan bisa digunakan.
Note : Ada beberapa tipe Processor baru yang membutuhkan chipset khusus untuk mendapatkan performa yang maksimal. Contoh : Intel Core i7 4770K adalah processor yang memiliki fitur overclocking, jadi untuk mendapatkan performa yang maksimal maka kamu harus menggunakan motherboard dengan chipset Z87 atau Z97.
Overclocking
Overclocking yaitu meningkatkan kecepatan standar sebuah processor. Misalnya kecepatan standar processornya adalah 3,4 Ghz, tapi mampu ditingkatkan hingga 3,9 Ghz. Dengan syarat kamu harus menggunakan pendingin yang mumpuni.
Contoh : Core i 5 4430, 3,0 Ghz, 4 Core, Chace 6Mb, Overclok Up to 4,6 Ghz.
Daya Listrik
Kamu juga harus memperhatikan berapa konsumsi daya listriknya, bandingkan procie dengan performa yang sama tetapi memiliki perbedaan penggunaan listrik. Maka tentu saja yang harus kamu dipilih adalah procie yang memiliki kebutuhan daya listrik paling rendah. Tentu saja untuk menghemat penggunaan listrik.
Ketahanan
Nah, ini dia point yang juga tidak kalah penting. Jika kamu menggunakan komputer dalam jangka waktu yang cukup lama setiap harinya, maka sebaiknya gunakanlah Intel dan jika kamu hanya menggunakan komputer beberapa jam setiap harinya dan mementingkan performa, gunakanlah AMD. Maksud ketahanan di sini adalah ketahanan terhadap panas pada processor itu sendiri pada saat bekerja. Untuk saat ini panas Procie sudah bisa di atasi dengan menggunakan pendingin yang sangat baik, tapi lebih baik lagi jika menggunakan pendingin berupa cairan (Water Cooling System).
Itulah tips cara memilih processor yang baik untuk keperluan gaming, semoga bisa menjadi referensi yang baik, dan semoga dapat membantu. Terimakasih telah berkunjung.
Sumber: www.gamerindo.net
Hal apa saja yang harus diperhatikan sebelum membeli processor?
Seberapa Baik Teknologi Yang Digunakan
Teknologi yang tertanam dalam sebuah processor merupakan hal yang sangat berpengaruh terhadap performanya, semakin canggih teknologi yang digunakan maka sebaik baik pula performanya. Contohnya, Processor Intel dengan teknologi terbaru adalah Intel Haswell generasi ke-4 yang memiliki seri 4000, sedangkan AMD Vishera FX. Intel generasi sebelumnya adalah Sandy Bridge dan Ivy Bridge. Generasi ke-4 Intel memiliki keunggulan pada graphic, cache memory lebih besar, mendukung high speed memory frequency dan lebih hemat daya.
Core Speed
Kecepatan inti (core speed) pada processor bermacam-macam, contohnya 3,4 Ghz, semakin besar core speed sebuah processor maka akan semakin bagus pula kinerjanya. Jika sebuah processor memiliki 4 core dengan kecepata 3,4 Ghz, maka bisa dikalikan menjadi (4 x 3,4) Ghz, artinya, kecepatan maksimum processor tersbut adalah 13,6 Ghz. Tapi hal ini hanya dapat berlaku jika menjalankan sistem multicore. Jika program yang kamu jalankan hanya menggunakan fitur single Core, maka hanya satu Inti Core yang digunakan.
Core
Inti pada processor atau lebih di kenal dengan Core (Dual core artinya processor memiliki dua buah inti). Jika kamu pengguna Chipset LGA 775 saya sarankan untuk menggunakan Processor dengan teknologi tertinggi pada socket ini yaitu Core 2 Quad yang memiliki 4 Core. Untuk LGA 1150 keatas Gunakanlah Core i3 ke atas. Dan jika kamu pengguna AMD AM3 sebaiknya pilih procie Vishera FX atau yang paling murah yaitu Phenom Black juga bisa. Untuk melihat kecepatan procie lihatlah berapakah Logica Corenya.
Contoh: Core i3 Dual Core, Core i5 Quad Core dan Core i7 Quad core ada juga yang 6 core. Procesor AMD Phenom Black X4 Quad Core, Vishera FX Quad Core, 6 core sampai 8 Core. Processor Intel terbaru saat ini sudah memiliki 8 buah core dan 12 thread.
Cache
Cache memory adalah sebuah memori berukuran kecil berkecepatan tinggi yang berfungsi untuk menyimpan sementara instruksi dan/atau data (informasi) yang diperlukan oleh processor. Boleh dikatakan bahwa cache memory ini adalah memory internal processor. Cache memory ini berbasis SRAM yang secara fisik berukuran kecil dan kapasitas tampung datanya juga kecil atau sedikit. Pada saat ini, cache memory ada 3 jenis, yaitu L1 cache, L2 cache, dan L3 cache.
L1 cache terintegrasi dengan chip processor, artinya letak L1 cache sudah menyatu dengan chip processor (berada di dalam keping processor). Sedangkan letak L2 cache, ada yang menyatu dengan chip processor, ada pula yang terletak di luar chip processor, yaitu di motherboard dekat dengan posisi dudukan processor. Pada era processor intel 80486 atau sebelumnya, letak L2 cache kebanyakan berada di luar chip processor. Chip cache terpisah dari prosesor, berdiri mandiri dekat chip prosesor. Sejak era prosesor Intel Pentium, letak L2 cache ini sudah terintegrasi dengan chip prosesor (menyatu dengan keping prosesor). Posisi L2 cache selalu terletak antara L1 cache dengan memori utama (RAM). Sedangkan L3 cache belum diimplementasikan secara umum pada semua jenis prosesor. Hanya prosesor-prosesor tertentu yang memiliki L3 cache.
Transfer data dari L1 cache ke processor terjadi paling cepat dibandingkan L2 cache maupun L3 cache (bila ada). Kecepatannya mendekati kecepatan register. L1 cache ini dikunci pada kecepatan yang sama pada processor. Secara fisik L1 cache tidak bisa dilihat dengan mata telanjang. L1 cache adalah lokasi pertama yang diakses oleh processor ketika mencari pasokan data. Kapasitas simpan datanya paling kecil, antara puluhan hingga ribuan byte tergantung jenis processor. Pada beberapa jenis processor pentium kapasitasnya 16 KB yang terbagi menjadi dua bagian, yaitu 8 KB untuk menyimpan instruksi, dan 8 KB untuk menyimpan data.
Transfer data tercepat kedua setelah L1 cache adalah L2 cache. processor dapat mengambil data dari cache L2 yang terintegrasi (on-chip) lebih cepat dari pada cache L2 yang tidak terintegrasi. Kapasitas simpan datanya lebih besar dibandingkan L1 cache, antara ratusan ribu byte hingga jutaan byte, ada yang 128 KB, 256 KB, 512 KB, 1 MB, 2 MB, bahkan 8 MB, tergantung jenis processornya. Kapasitas simpan data untuk L3 cache lebih besar lagi, bisa ratusan juta byte (ratusan mega byte). Di setiap merk procie pasti di cantumkan cache antara 1Mb sampai 8Mb, semakin besar semakin bagus. Untuk teknologi terbaru Intel Haswell-E processor sudah memiliki 20 Mb L3 Cache pintar.
Perhatikan Tipe Motherboard-mu
Hal ini tentu saja juga harus kamu perhatikan, apakah socket mobo yang kamu gunakan support dengan processor yang akan kamu beli. Misalnya kamu akan membeli processor dengan socket AMD AM3 maka kamu harus menggunakan mainboard yang memiliki socket AM3 juga. Jika kamu memasangkan dengan motherboad dengan socket FM2, tentu saja processor tidak akan bisa digunakan.
Note : Ada beberapa tipe Processor baru yang membutuhkan chipset khusus untuk mendapatkan performa yang maksimal. Contoh : Intel Core i7 4770K adalah processor yang memiliki fitur overclocking, jadi untuk mendapatkan performa yang maksimal maka kamu harus menggunakan motherboard dengan chipset Z87 atau Z97.
Overclocking
Overclocking yaitu meningkatkan kecepatan standar sebuah processor. Misalnya kecepatan standar processornya adalah 3,4 Ghz, tapi mampu ditingkatkan hingga 3,9 Ghz. Dengan syarat kamu harus menggunakan pendingin yang mumpuni.
Contoh : Core i 5 4430, 3,0 Ghz, 4 Core, Chace 6Mb, Overclok Up to 4,6 Ghz.
Daya Listrik
Kamu juga harus memperhatikan berapa konsumsi daya listriknya, bandingkan procie dengan performa yang sama tetapi memiliki perbedaan penggunaan listrik. Maka tentu saja yang harus kamu dipilih adalah procie yang memiliki kebutuhan daya listrik paling rendah. Tentu saja untuk menghemat penggunaan listrik.
Ketahanan
Nah, ini dia point yang juga tidak kalah penting. Jika kamu menggunakan komputer dalam jangka waktu yang cukup lama setiap harinya, maka sebaiknya gunakanlah Intel dan jika kamu hanya menggunakan komputer beberapa jam setiap harinya dan mementingkan performa, gunakanlah AMD. Maksud ketahanan di sini adalah ketahanan terhadap panas pada processor itu sendiri pada saat bekerja. Untuk saat ini panas Procie sudah bisa di atasi dengan menggunakan pendingin yang sangat baik, tapi lebih baik lagi jika menggunakan pendingin berupa cairan (Water Cooling System).
Itulah tips cara memilih processor yang baik untuk keperluan gaming, semoga bisa menjadi referensi yang baik, dan semoga dapat membantu. Terimakasih telah berkunjung.
Sumber: www.gamerindo.net
Belum ada Komentar untuk "Tips Memilih Processor Terbaik Untuk Merakit PC Gaming"
Posting Komentar