7 Emulator Android Yang Ringan dan Cocok Untuk PC Mid-Low End 2019
7 Emulator Android Terbaik Yang Paling Ringan dan Cocok Untuk PC Dengan Spek Medium-Rendah Terbaru 2019 - Emulator android tampaknya belakangan ini menjadi lebih populer karena popularitas Android yang terus meningkat. Mulai dari pengembang yang menguji aplikasi mereka hingga gamer yang memang hanya menggunakan emulator android unuk bermain di layar monitor, para pengguna kebanyakan menginginkan OS Android di PC Windows, dilengkapi dengan mouse dan keyboard tentunya.
Berikut ini WandiWeb.com akan memberikan beberapa pilihan emulator android yang ringan dan cocok untuk kamu, semua emulator di daftar ini dapat berjalan di pc dengan spesifikasi rendah seperti ram 2GB dan processor intel celeron, namun tentu saja setiap software memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing, kalian cukup memilih emulator mana yang paling cocok untuk pc/laptop yang kalian gunakan.
Emulator Android Terbaik dan Ringan Untuk PC 2019 Terbaru
1. Nox Player
Nox Player menyasar pasar utama para gamer Android. Meskipun hampir semua emulator bekerja dengan sangat baik dalam menjalankan aplikasi Android, namun emulator ini bisa di bilang paling cocok untuk bermain game-game besar seperti PUBG Mobile atau Justice League. Bagian terbaik dari Nox Emulator adalah software ini gratis dan tanpa iklan sehigga kalian bisa menikmati semua fiturnya dengan nyaman dan tanpa adanya gangguan dari iklan yang muncul.
Nox Player memungkinkan penggunanya memetakan tombol-tombol Keyboard, Mouse, dan Gamepad. Kalian bahkan dapat mengatur sendiri tombol keyboard untuk kontrol gerakan, misalnya memetakan pintasan untuk menggeser ke kanan. Nox Player juga bahkan memungkinkan kita untuk melakukan emulasi lebih dari 1 perangkat.
Di emulator ini kalian juga dapat menentukan penggunaan CPU dan RAM di opsi pengaturan untuk mendapatkan hasil permainan terbaik. Nox Player juga memungkinkan kita untuk melakukan rooting perangkat secara virtual, dan proses tersebut hanya berjalan dalam waktu di bawah satu menit.
Satu-satunya kekurangan dari emulaotr Nox ini yaitu agak berat untuk pc dengan spesifikasi yang rendah (tapi bukan berarti tidak bisa menjalankannya) karena Nox Player memberikan banyak beban pada sistem. Karena hal tersebut, kita tidak dapat menggunakan terlalu banyak aplikasi sekaligus di emulator ini.
2. BlueStacks
BlueStacks mungkin adalah emulator Android paling populer dan paling banyak dikenal di kalangan pengguna Android. Emulator ini sangat disukai untuk bermain game dan sangat mudah diatur. Selain Play Store, pengguna juga memiliki opsi untuk mengunduh aplikasi BlueStacks yang dioptimalkan dari toko aplikasi sendiri. Meskipun BlueStacks juga mendukung pemetaan keyboard tetapi fitur ini terkadang tidak sesuai dengan gerakan yang di inginkan.
Kelemahan utama dari emulator BlueStacks adalah lambat dalam segi kinerja. Selain itu, di emulator ini juga memiliki iklan yang membuatnya kalah bersaing dengan emulator Android lainnya yang memberikan fitur gratis dan tanpa iklan.
3. MEmu
MEmu merupakan emulator android yang relatif baru di dibandingkan dengan emulator lainnya yang sudah lebih dulu hadir. Diluncurkan pada tahun 2015, MeMu Play, sekali lagi berfokus pada game. Mengenai kecepatan, emulator Android ini menawarkan performa yang sama seperti Nox dan BlueStacks.
Salah satu fitur yang menarik pada emulator Android MeMu ini adalah dukungannya untuk chip AMD dan Nvidia. Emulator ini juga mendukung berbagai versi Android seperti Android Jelly Bean, KitKat, serta Lollipop. Sementara MeMu menganjurkan untuk gaming berkinerja tinggi, kinerja grafisnya relatif buruk. Beberapa tekstur dan kehalusan hilang dibandingkan dengan emulator aplikasi lainnya.
MEmu saat ini berbasis pada Android Lollipop dan bekerja di atas kelas dengan aplikasi produktivitas. Emulator ini cocok untuk memainkan game seperti Ingress atau Pokémon Go.
4. Ko Player
Sama halnya seperti emulator Android lain pada umumnya, Ko Player berfokus untuk memberikan pengalaman gaming yang bebas lag dengan perangkat lunak yang ringan.
Karena Ko Player gratis, kalian mungkin akan dibuat tidak nyaman karena emulator ini akan menampilkan beberapa iklan di sana-sini. Emulator ini mudah dipasang dan dinavigasi melalui aplikasi. Ko Player juga tentunya mendukung pemetaan keyboard dan emulasi gamepad untuk memudahkan kita dalam bermain game.
Kelemahan dari emulator Android ini adalah terkadang tiba-tiba mengalami freeze. Selain itu, software-nya memiliki sedikit bug yang menyulitkan pengguna untuk mencopot emulator Android ini dari sistem.
5. Genymotion
Genymotion bukan merupakan emulator android yang cocok di pakai untuk menjalankan permainan android; emulator ini hanya ditargetkan untuk pengembang. Simulator Android memungkinkan kita menguji aplikasi pada berbagai perangkat virtual dengan berbagai versi Android. Emulator ini kompatibel dengan Android SDK dan Android Studio. Ia bahkan berfungsi macOS dan Linux.
Karena Genymotion condong ke pengembang, ia dilengkapi dengan banyak fitur yang ramah pengembang. Oleh karena itu, emulator yang satu ini bukan merupakan pilihan yang tepat bagi orang yang mencari pengalaman bermain game Android di PC. Sebaliknya, emulator ini sangat cocok untuk melakukan testing aplikasi buatan secara langsung tanpa harus repot-repot menggunakan ponsel secara manual.
6. Remix OS
Remix OS tidak seperti emulator Android yang sudah kita bahas di atas. Lebih tepatnya, emulator yang satu ini keseluruhan sistemnya adalah OS Android yang dapat kalian gunakan untuk booting di pc. Berbeda dengan emulator lain yang berjalan bersamaan dengan Windows, Remix OS ini perlu diinstal pada partisi yang terpisah dengan windows untuk dapat berjalan.
Remix OS adalah sistem operasi dari Jide Technology, sebuah perusahaan yang dibentuk oleh mantan karyawan Google. Kalian juga dapat menjalankan Remix OS melalui perangkat USB dengan booting dari usb tersebut ke komputer/laptop yang kalian gunakan. Emulator Android ini sangat cocok untuk aplikasi produktivitas tetapi tidak mendukung game-game berat.
Meskipun Jide Technology telah menghentikan dukungannya, kalian masih dapat mengunduhnya dengan versi Android Marshmallow. Sementara itu, proyek serupa yang dikenal sebagai Phoenix OS sedang populer di kalangan penggemar Remix OS. Dan baru-baru ini, proyek ini diperbarui ke Android 7 Nougat.
7. Bliss OS
Sama halnya dengan Remix OS, Bliss OS bisa dibilang bukanlah merupakan sebuah emulator. Karena software ini merupakan sebuah sistem operasi yang 'Meniru Android' dengan memanfaatkan hardware pada pc. Bliss OS, dengan kata lain adalah Android itu sendiri dan perlu diinstal sebagai OS yang terpisah.
Sedangkan untuk pemasangannya, kalian dapat menggunakan Virtual Box atau membuat drive USB yang dapat di-boot dan menginstal ROM Bliss OS pada penyimpanan eksternal.
Bliss OS merupakan pilihan yang tepat untuk menjalankan sistem operasi pada sebuah pc, Bliss OS merupakan sistem operasi open source dan tidak memiliki iklan sama sekali, dan yang paling penting adalah Bliss OS ini sangat ringan dan cocok untuk pc low end.
Itulah 7 daftar emulator android terbaru 2019 yang mungkin menjadi pilihan yang cocok untuk kalian yang ingin menjalankan sistem operasi android di pc atau laptop yang kalian gunakan. Semua emulator yang di bahas pada postingan ini dapat kalian install dan jalankan bahkan jika ram pada pc yang kalian gunakan hanya sebesar 2gb dan processornya masih celeron. Namun untuk performa tentu saja akan berbeda dengan pc yang memiliki spesifikasi yang lebih tinggi.
Berikut ini WandiWeb.com akan memberikan beberapa pilihan emulator android yang ringan dan cocok untuk kamu, semua emulator di daftar ini dapat berjalan di pc dengan spesifikasi rendah seperti ram 2GB dan processor intel celeron, namun tentu saja setiap software memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing, kalian cukup memilih emulator mana yang paling cocok untuk pc/laptop yang kalian gunakan.
Emulator Android Terbaik dan Ringan Untuk PC 2019 Terbaru
1. Nox Player
Nox Player menyasar pasar utama para gamer Android. Meskipun hampir semua emulator bekerja dengan sangat baik dalam menjalankan aplikasi Android, namun emulator ini bisa di bilang paling cocok untuk bermain game-game besar seperti PUBG Mobile atau Justice League. Bagian terbaik dari Nox Emulator adalah software ini gratis dan tanpa iklan sehigga kalian bisa menikmati semua fiturnya dengan nyaman dan tanpa adanya gangguan dari iklan yang muncul.
Nox Player memungkinkan penggunanya memetakan tombol-tombol Keyboard, Mouse, dan Gamepad. Kalian bahkan dapat mengatur sendiri tombol keyboard untuk kontrol gerakan, misalnya memetakan pintasan untuk menggeser ke kanan. Nox Player juga bahkan memungkinkan kita untuk melakukan emulasi lebih dari 1 perangkat.
Di emulator ini kalian juga dapat menentukan penggunaan CPU dan RAM di opsi pengaturan untuk mendapatkan hasil permainan terbaik. Nox Player juga memungkinkan kita untuk melakukan rooting perangkat secara virtual, dan proses tersebut hanya berjalan dalam waktu di bawah satu menit.
Satu-satunya kekurangan dari emulaotr Nox ini yaitu agak berat untuk pc dengan spesifikasi yang rendah (tapi bukan berarti tidak bisa menjalankannya) karena Nox Player memberikan banyak beban pada sistem. Karena hal tersebut, kita tidak dapat menggunakan terlalu banyak aplikasi sekaligus di emulator ini.
2. BlueStacks
BlueStacks mungkin adalah emulator Android paling populer dan paling banyak dikenal di kalangan pengguna Android. Emulator ini sangat disukai untuk bermain game dan sangat mudah diatur. Selain Play Store, pengguna juga memiliki opsi untuk mengunduh aplikasi BlueStacks yang dioptimalkan dari toko aplikasi sendiri. Meskipun BlueStacks juga mendukung pemetaan keyboard tetapi fitur ini terkadang tidak sesuai dengan gerakan yang di inginkan.
Kelemahan utama dari emulator BlueStacks adalah lambat dalam segi kinerja. Selain itu, di emulator ini juga memiliki iklan yang membuatnya kalah bersaing dengan emulator Android lainnya yang memberikan fitur gratis dan tanpa iklan.
3. MEmu
MEmu merupakan emulator android yang relatif baru di dibandingkan dengan emulator lainnya yang sudah lebih dulu hadir. Diluncurkan pada tahun 2015, MeMu Play, sekali lagi berfokus pada game. Mengenai kecepatan, emulator Android ini menawarkan performa yang sama seperti Nox dan BlueStacks.
Salah satu fitur yang menarik pada emulator Android MeMu ini adalah dukungannya untuk chip AMD dan Nvidia. Emulator ini juga mendukung berbagai versi Android seperti Android Jelly Bean, KitKat, serta Lollipop. Sementara MeMu menganjurkan untuk gaming berkinerja tinggi, kinerja grafisnya relatif buruk. Beberapa tekstur dan kehalusan hilang dibandingkan dengan emulator aplikasi lainnya.
MEmu saat ini berbasis pada Android Lollipop dan bekerja di atas kelas dengan aplikasi produktivitas. Emulator ini cocok untuk memainkan game seperti Ingress atau Pokémon Go.
4. Ko Player
Sama halnya seperti emulator Android lain pada umumnya, Ko Player berfokus untuk memberikan pengalaman gaming yang bebas lag dengan perangkat lunak yang ringan.
Karena Ko Player gratis, kalian mungkin akan dibuat tidak nyaman karena emulator ini akan menampilkan beberapa iklan di sana-sini. Emulator ini mudah dipasang dan dinavigasi melalui aplikasi. Ko Player juga tentunya mendukung pemetaan keyboard dan emulasi gamepad untuk memudahkan kita dalam bermain game.
Kelemahan dari emulator Android ini adalah terkadang tiba-tiba mengalami freeze. Selain itu, software-nya memiliki sedikit bug yang menyulitkan pengguna untuk mencopot emulator Android ini dari sistem.
5. Genymotion
Genymotion bukan merupakan emulator android yang cocok di pakai untuk menjalankan permainan android; emulator ini hanya ditargetkan untuk pengembang. Simulator Android memungkinkan kita menguji aplikasi pada berbagai perangkat virtual dengan berbagai versi Android. Emulator ini kompatibel dengan Android SDK dan Android Studio. Ia bahkan berfungsi macOS dan Linux.
Karena Genymotion condong ke pengembang, ia dilengkapi dengan banyak fitur yang ramah pengembang. Oleh karena itu, emulator yang satu ini bukan merupakan pilihan yang tepat bagi orang yang mencari pengalaman bermain game Android di PC. Sebaliknya, emulator ini sangat cocok untuk melakukan testing aplikasi buatan secara langsung tanpa harus repot-repot menggunakan ponsel secara manual.
6. Remix OS
Remix OS tidak seperti emulator Android yang sudah kita bahas di atas. Lebih tepatnya, emulator yang satu ini keseluruhan sistemnya adalah OS Android yang dapat kalian gunakan untuk booting di pc. Berbeda dengan emulator lain yang berjalan bersamaan dengan Windows, Remix OS ini perlu diinstal pada partisi yang terpisah dengan windows untuk dapat berjalan.
Remix OS adalah sistem operasi dari Jide Technology, sebuah perusahaan yang dibentuk oleh mantan karyawan Google. Kalian juga dapat menjalankan Remix OS melalui perangkat USB dengan booting dari usb tersebut ke komputer/laptop yang kalian gunakan. Emulator Android ini sangat cocok untuk aplikasi produktivitas tetapi tidak mendukung game-game berat.
Meskipun Jide Technology telah menghentikan dukungannya, kalian masih dapat mengunduhnya dengan versi Android Marshmallow. Sementara itu, proyek serupa yang dikenal sebagai Phoenix OS sedang populer di kalangan penggemar Remix OS. Dan baru-baru ini, proyek ini diperbarui ke Android 7 Nougat.
7. Bliss OS
Sama halnya dengan Remix OS, Bliss OS bisa dibilang bukanlah merupakan sebuah emulator. Karena software ini merupakan sebuah sistem operasi yang 'Meniru Android' dengan memanfaatkan hardware pada pc. Bliss OS, dengan kata lain adalah Android itu sendiri dan perlu diinstal sebagai OS yang terpisah.
Sedangkan untuk pemasangannya, kalian dapat menggunakan Virtual Box atau membuat drive USB yang dapat di-boot dan menginstal ROM Bliss OS pada penyimpanan eksternal.
Bliss OS merupakan pilihan yang tepat untuk menjalankan sistem operasi pada sebuah pc, Bliss OS merupakan sistem operasi open source dan tidak memiliki iklan sama sekali, dan yang paling penting adalah Bliss OS ini sangat ringan dan cocok untuk pc low end.
Itulah 7 daftar emulator android terbaru 2019 yang mungkin menjadi pilihan yang cocok untuk kalian yang ingin menjalankan sistem operasi android di pc atau laptop yang kalian gunakan. Semua emulator yang di bahas pada postingan ini dapat kalian install dan jalankan bahkan jika ram pada pc yang kalian gunakan hanya sebesar 2gb dan processornya masih celeron. Namun untuk performa tentu saja akan berbeda dengan pc yang memiliki spesifikasi yang lebih tinggi.
Belum ada Komentar untuk "7 Emulator Android Yang Ringan dan Cocok Untuk PC Mid-Low End 2019"
Posting Komentar